Ujian Nasional tingkat SMP/MTs dijadwalkan mulai hari SEnin tanggal 25 April 2011. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan distribusi soal ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama akan dimulai Minggu (24/4). Sejak pukul 05.00 WIB, naskah soal sudah akan dikirim ke subrayon di wilayah DKI Jakarta. Khusus untuk wilayah Kepulauan Seribu, naskah soal akan dikirim satu jam lebih awal. "Pada dasarnya prosesnya sama dengan distribusi UN SMA," kata Taufik saat dihubungi Jumat (22/4).
Dia berharap pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP akan berlangsung dengan baik. Kendala seperti yang muncul pada pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA diharapkan dapat dikurangi. Taufik mengatakan dia mendapat laporan beredarnya kunci jawaban palsu melalui pesan pendek telepon seluler siswa pada hari pertama ujian nasional tingkat SMA.
"Pelakunya bisa jadi siapa saja, tapi para siswa banyak yang mengabaikan. Sehingga pada hari selanjutnya, pesan pendek ini mulai berhenti," kata dia.
Kendala lain, kata dia, adalah adanya kesalahan data pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA. "Terjadi kesalahan pendataan di tingkat rayon," kata Taufik.
Menurut dia, pada data awal hari pertama tercatat 5.184 peserta tak hadir, padahal cuma 236 peserta yang tak hadir. Dia mengatakan beberapa rayon mengalami shock culture, sehingga terjadi kesalahan pada data jumlah kehadiran peserta di hari pertama.
Dia berharap pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP akan berlangsung dengan baik. Kendala seperti yang muncul pada pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA diharapkan dapat dikurangi. Taufik mengatakan dia mendapat laporan beredarnya kunci jawaban palsu melalui pesan pendek telepon seluler siswa pada hari pertama ujian nasional tingkat SMA.
"Pelakunya bisa jadi siapa saja, tapi para siswa banyak yang mengabaikan. Sehingga pada hari selanjutnya, pesan pendek ini mulai berhenti," kata dia.
Kendala lain, kata dia, adalah adanya kesalahan data pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA. "Terjadi kesalahan pendataan di tingkat rayon," kata Taufik.
Menurut dia, pada data awal hari pertama tercatat 5.184 peserta tak hadir, padahal cuma 236 peserta yang tak hadir. Dia mengatakan beberapa rayon mengalami shock culture, sehingga terjadi kesalahan pada data jumlah kehadiran peserta di hari pertama.
0 komentar:
Posting Komentar