gambar diambil dari sini |
Beberapa karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika di antaranya adalah:
1) Sikap teliti, cermat, dan hemat
Matematika disebut sebagai ilmu hitung karena pada hakikatnya matematika berkaitan dengan masalah hitung-menghitung. Pengerjaan operasi hitung untuk mencari hasil dilakukan dalam pembelajaran matematika mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Dalam pengerjaan operasi hitung, seseorang dituntut bersikap teliti, cermat, hemat, cepat, dan tepat.
Saat mengerjakan masalah matematika, seseorang sebenarnya dituntut untuk megerjakan dengan teliti dan cermat. Jangan sampai ada pengerjaan yang salah. Langkah demi langkah pengerjaan diteliti dan dicermati. Setelah diperoleh hasilnya, hasil itu perlu dicek lagi apakah sudah menjawab permasalahan atau tidak. Intinya, matematika mengajari seseorang untuk jeli dan berhati-hati dalam melangkah.
Matematika juga melatih sikap hemat, simpel dalam bertindak berbicara, selalu "to the point", dan tidak bertele-tele. Kalimatnya ringkas dan mudah dipahami.
Penggunaan simbol sebagai alat berkomunikasi dalam matematika juga memuat unsur pembelajaran sikap hemat.
2) Sikap jujur,tegas,dan bertanggung jawab
Matematika juga mengajarkan sikap jujur, tegas, dan benar. Tegas pada permasalahan diatas dimaksudkan seperti hasil perkalian bilangan bulat 3 x 4 pasti 12. Kita tegas mengatakan 3 x 4 = 12 adalah benar. Kalau bukan 12, kita tegas mengatakan itu salah.
Matematika juga berkenaan dengan masalah pembuktian. Langkah-langkah dalam pembuktian matematika harus berdasarkan pada hal-hal yang sudah diakui kebenarannya. Langkah demi langkah harus berdasarkan alasan yang kuat dan benar. Dengan cara inilah sebenarnya matematika mengajarkan sikap hidup benar dan bertanggung jawab. Dengan implikasi atau aplikasi dalam kehidupan, kita diajarkan bahwa setiap perkataan, kehendak, dan, perbuatan harus berdasar pada sumber yang benar.
3) Sikap pantang menyerah dan percaya diri
Seperti yang telah dirumuskan dalam pembelajaran matematika, matematika sebenarnya juga mengajarkan untuk bersikap pantang menyerah dan percaya diri.
Saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah matematika, kita tidak boleh menyerah. Saat gagal atau tidak dapat menjawab, kita dituntut untuk mencari cara lain untuk menjawab. Kita harus percaya diri bahwa kita bisa. Kita coba terus, sampai akhirnya kita akan dapat menjawabnya. Kegagalan dengan suatu cara tidak boleh mengurangi semangat untuk mencari cara yang lain. Saat keberhasilan tercapai, rasa puas dan bangga akan tumbuh.
0 komentar:
Posting Komentar