B. Membaca Puisi
1. Memahai puisi yang dibacakan
Kalian sudah sudah sering berlatih menulis puisi bukan? Puisi dapat dinikmati jika dibacakan dengan baik. Membaca puisi yang baik harus memperhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi.
Coba kalian dengarkan puisi yang akan dibacakan dengan baik oleh
guru berikut!
Sejak kecil kau sertai ayahmu di medan laga
Bertempur melawan Belanda
Membela tanah tumpah darah
Tanah kelahiran tercinta
Martha, tak pernah kau peduli dengan dirimu
Tahun demi tahun usiamu berlalu
Tempatmu berpindah-pindah
Dari satu pertempuran ke pertempuran lainnya
Martha yang ikhlas berjuang
Gadis remaja yang menjadi bunga bangsa
Kau relakan juangmu untuk nusa bangsa
Kau ikhlaskan darah dan nyawamu bagi Indonesia
Di hari satu Januari 1818
Dikau dibuang lawan ke Pulau Jawa
Namun dikau gugur dalam perjalanan
Antara Pulau Buru dan Pulau Tiga kau terkubur
Kau kembali ke pangkuan bumi Indonesia
Puisi di atas cukup sederhana, sehingga isinya dapat dipahami dengan mudah. Pikiran utama yang kita dapatkan dari puisi tersebut adalah:
a. Martha gadis pemberani.
b. Martha tidak mempedulikan diri sendiri.
c. Martha ikhlas berjuang.
d. Martha gugur.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
a. Siapakah gadis pemberani yang gugur sebagai pahlawan dalam puisi di atas?
b. Di manakah Martha gugur?
c. Kau kembali ke pangkuan bumi Indonesia. Apakah maksud kalimat itu?
d. Ketika gugur menjadi pahlawan, apakah Martha sudah bersuami?
e. Apakah buktinya kalau Martha tidak mempedulikan diri sendiri? Jelaskan!
'
2. Membaca puisi anak dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
Perhatikan puisi berikut ini!
Kapal Udara
Gegar gentar suara mesin
Raja udara menguasai udara
Menderu gemuruh berpusing miring
Bagai burung mengintai mangsa
Raksasa udara melaju jauh
Berbalik pula puluh menyerbu
Terdahulu satu
Puluhan menderu
Mata bersinar
Semangat berkobar
Kapan zamanku menghadapi pula
Raksasa dunia kepunyaan kita
a. Bacalah puisi di atas dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sesuai contoh gurumu!
b. Berikanlah penilaian terhadap pembacaan puisi oleh temanmu!
Penilaianmu dapat mengacu pada hal-hal di bawah ini:
1. Apakah temanmu membaca puisi dengan ucapan yang jelas?
2. Apakah temanmu membaca puisi dengan suara yang keras dan jelas, sehingga dapat didengar oleh siswa satu kelas?
3. Apakah intonasi yang digunakan sudah tepat?
4. Apakah temanmu membaca puisi dengan menggunakan mimik (gerakan tangan dan wajah) yang tepat?
5. Apakah temanmu membaca puisi dengan penuh penghayatan?
Kegiatan 8.2
Mari kita lagukan puisi di bawah ini!
Jasa Guru
Kita jadi bisa menulis dan membaca karna siapa
Kita jadi tahu beraneka macam ilmu karna siapa
Kita jadi pintar dibimbing Pak Guru
Kita jadi pandai dibimbing Bu Guru
Gurulah Pelita
Penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara
Jasa Nelayan
Tak kan ada ikan tuna di meja makan
Tanpa ada jerih payah nelayan
Daging ikan sumber protein tinggi
Disukai semua manusia
Tiap malam berada di tengah lautan
Ombak badai menerjang dan mengguncang
Oh, nelayan bekerja pada malam dan petang
Demi kita yang membutuhkan pangan
1. Memahai puisi yang dibacakan
Kalian sudah sudah sering berlatih menulis puisi bukan? Puisi dapat dinikmati jika dibacakan dengan baik. Membaca puisi yang baik harus memperhatikan lafal, intonasi, dan ekspresi.
Coba kalian dengarkan puisi yang akan dibacakan dengan baik oleh
guru berikut!
Christina Martha Tiahahu
Martha gadis yang pemberaniSejak kecil kau sertai ayahmu di medan laga
Bertempur melawan Belanda
Membela tanah tumpah darah
Tanah kelahiran tercinta
Martha, tak pernah kau peduli dengan dirimu
Tahun demi tahun usiamu berlalu
Tempatmu berpindah-pindah
Dari satu pertempuran ke pertempuran lainnya
Martha yang ikhlas berjuang
Gadis remaja yang menjadi bunga bangsa
Kau relakan juangmu untuk nusa bangsa
Kau ikhlaskan darah dan nyawamu bagi Indonesia
Di hari satu Januari 1818
Dikau dibuang lawan ke Pulau Jawa
Namun dikau gugur dalam perjalanan
Antara Pulau Buru dan Pulau Tiga kau terkubur
Kau kembali ke pangkuan bumi Indonesia
Sides Sudiyarto Ds
Puisi di atas cukup sederhana, sehingga isinya dapat dipahami dengan mudah. Pikiran utama yang kita dapatkan dari puisi tersebut adalah:
a. Martha gadis pemberani.
b. Martha tidak mempedulikan diri sendiri.
c. Martha ikhlas berjuang.
d. Martha gugur.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
a. Siapakah gadis pemberani yang gugur sebagai pahlawan dalam puisi di atas?
b. Di manakah Martha gugur?
c. Kau kembali ke pangkuan bumi Indonesia. Apakah maksud kalimat itu?
d. Ketika gugur menjadi pahlawan, apakah Martha sudah bersuami?
e. Apakah buktinya kalau Martha tidak mempedulikan diri sendiri? Jelaskan!
'
2. Membaca puisi anak dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.
Perhatikan puisi berikut ini!
Kapal Udara
Gegar gentar suara mesin
Raja udara menguasai udara
Menderu gemuruh berpusing miring
Bagai burung mengintai mangsa
Raksasa udara melaju jauh
Berbalik pula puluh menyerbu
Terdahulu satu
Puluhan menderu
Mata bersinar
Semangat berkobar
Kapan zamanku menghadapi pula
Raksasa dunia kepunyaan kita
Maria Amin
a. Bacalah puisi di atas dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sesuai contoh gurumu!
b. Berikanlah penilaian terhadap pembacaan puisi oleh temanmu!
Penilaianmu dapat mengacu pada hal-hal di bawah ini:
1. Apakah temanmu membaca puisi dengan ucapan yang jelas?
2. Apakah temanmu membaca puisi dengan suara yang keras dan jelas, sehingga dapat didengar oleh siswa satu kelas?
3. Apakah intonasi yang digunakan sudah tepat?
4. Apakah temanmu membaca puisi dengan menggunakan mimik (gerakan tangan dan wajah) yang tepat?
5. Apakah temanmu membaca puisi dengan penuh penghayatan?
Kegiatan 8.2
Mari kita lagukan puisi di bawah ini!
Jasa Guru
Kita jadi bisa menulis dan membaca karna siapa
Kita jadi tahu beraneka macam ilmu karna siapa
Kita jadi pintar dibimbing Pak Guru
Kita jadi pandai dibimbing Bu Guru
Gurulah Pelita
Penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara
Jasa Nelayan
Tak kan ada ikan tuna di meja makan
Tanpa ada jerih payah nelayan
Daging ikan sumber protein tinggi
Disukai semua manusia
Tiap malam berada di tengah lautan
Ombak badai menerjang dan mengguncang
Oh, nelayan bekerja pada malam dan petang
Demi kita yang membutuhkan pangan
0 komentar:
Posting Komentar