Putri yang Ditukar Sinetron yang kami tonton

Terus terang kami sekeluarga sebenarnya kurang menyukai sinetron karena terkadang menjemukan dan selingan iklannya sangat banyak dan panjang. Tetapi untuk sinetron yang satu ini kami senang menontonnya walaupun belakangan ini tampak agak menjemukan karena alur cerita terkesan berbelit-belit. Apa sich yang bikin menarik dari sinetron Putri yang Ditukar? Terus terang saya senang dengan cara akting tuan Prabu walaupun terkadang kesal juga melihat tingkahnya yang terlalu dingin. Terus apa lagi? Nah ini pengunjung jangan protes seperti istri saya juga protes : terus terang saya sangat senang dengan tingkah akting Surti. Ia terkadang dibenci para Ibu (termasuk istri saya) karena ia berperan sebagai orang yang terlalu PD, tapi saya suka karena ia tokoh yang selalu tidak pernah krisis PD dan tokoh yang membuat sinetron ini tampak lebih hidup. Banyolan-banyolan Surti yang terkesan over, sebenarnya merupakan satu daya tarik tersendiri karena saya menganalisis lontaran-lontaran perkataan Surti dalam menanggapi perkataan orang seolah alamiah terlontar dengan logis dari seorang sosok yang cerdas.

Putri Yang Ditukar yang diproduksi oleh Sinemart Productions (Sinemart) pada tahun 2010 sampai 2011, dan ditayangkan mulai hari Senin, 20 September 2010. Sinetron ini mendapat penghargaan sebagai Drama Seri Terfavorit pada Panasonic Gobel Awards 2011.



Hampir setiap saya tanya tentang apa yang menarik dari film ini, semuanya serentak menjawab karena Tuan Prabu! Ya sosok Ayah dari Amira (Nikita Willy) ini memang sangat digemari oleh penonton yang rata-rata kaum Hawa. Mereka kepincut dengan tokoh yang diperankan oleh Atalarik Syah. Entah karena tampan, wajah yang dingin, atau mungkin karena mirip Indo yang tinggi dan putih.


Sinopsis

  • Produser: Elly Yanti Noor, Leo Sutanto
  • Penulis: Serena Luna
  • Pemeran: Nikita Willy, Glenn Alinskie, Rezky Aditya, Yasmine Wildblood, Citra Kirana, Marini Zumarnis, Sultan Djorghi, Atalarik Syah, Vonny Cornelia, Moudy Wilhelmina, Raslina Rasyidin, Iszur Muchtar, Yadi Timo, Ana Pinem, Adipura
  • Tanggal edar: Senin, 20 September 2010
  • Bahasa lain: Indonesia
  • Jumlah episode: 522 (hingga 1 Juli 2011)

Amira dan Zahira memiliki kehidupan yang berbeda. Amira hidup sederhana bersama kedua orang tuanya, Ihsan dan Utari. Sedangkan Zahira hidup mewah bersama kedua orang tuanya, Prabu dan Aini, serta ibu tiri Selena dan kakak tiri Meisya.

Tidak seperti Amira yang hidup penuh cinta dalam keluarganya. Sedangkan Zahira, walaupun mendapatkan kasih sayang yang berlimpah dari kedua orang tuanya, tetapi ia selalu mendapat perlakuan tidak baik dari Selena dan Meisya. Arman lah, supir pribadinya, satu-satunya orang di rumah yang tahu perihal itu, dan selalu membuat Zahira tegar.

Tanpa seorang pun tahu, Zahira sebenarnya adalah anak Ihsan dan Utari. Sedangkan Amira adalah anak Prabu dan Aini. Wisnu yang dendam pada Prabu karena telah membuatnya cacat, menukarkan kedua bayi tersebut yang lahir bersamaan. Wisnu ingin memberi Prabu pelajaran, karena ia mengasuh anak dari musuh bubuyutannya, Ihsan, yang adalah cinta sejati istri keduanya, Aini. Wisnu pun yang pernah berjanji untuk menjodohkan anaknya dengan anak Ihsan dan Utari pun menitipkan anaknya ke Surti, pembantu di keluarga Prabu. Dan anaknya itu adalah Arman.

Kerumitan terjadi saat masing-masing keduanya dipertemukan, Amira dan Zahira. Amira pun bertemu secara tidak sengaja dengan Prabu dan Aini. Amira pun bertemu dan berkenalan dengan Zahira dan Arman, saat ia mengalami kecelakaan karena hampir ditabrak oleh pemuda kaya bernama Rizqi.

Amira semakin bingung ketika Prabu, Aini & Zahira datang ke pemakaman ayahnya, Ihsan. Amira yang sedang bersedih langsung shock ketika Prabu mengenalkan namanya, karena Amira mendengar bahwa Prabu lah yang menyebabkan ayahnya meninggal dunia.

Waktu pun terus bergulir, dan mereka semua seperi hidup dalam lingkaran yang tidak terputus. Akankah kebenaran akan terungkap?.. bagaimanakah reaksi Amira dan Zahira ketika tahu kebenarannya?..

Dampak bagi Kepala Rumah Tangga

Gara-gara Sinetron ini saya penyuka balapan F1 dan Motogp harus rela menonton TV di tempat lain, karena jadwalnya memang hampir bersamaan dengan Putri yang Ditukar jadinya saya tidak berteriak kegirangan apabila Nico Rosberg membuat start bagus di balapan atau saya tidak bisa membanggakan kebrilianan Casey Stoner dalam menaklukan para raja Motogp di berbagai sirkuit kepada anak-nak saya :). Tetapi apabila saya tidak ada kerjaan penting, saya suka mendampingi istri dan anak menonton sinetron ini dengan kerap bergumam kesal terhadap sepak terjang Wisnu dan teman-temannya yang suka bikin onar.

Copyright@www.sumber-informasi-kita.blogspot.com All rights reserved, written by Drs. Asep Dewan, SH

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog



Diberdayakan oleh Blogger.