Dengan berbasis performa yang kuat dan brilian dari Casey Stoner dalam kancah balap Motogp 2011 kami menyampaikan Prediksi Juara Dunia Motogp 2011 untuk Anda yang menyenangi motosport. Perubahan mental yang signifikan dari Stoner dari pebalap yang mudah kecewa jika dirinya mengalami kekalahan menjadi seorang pebalap tangguh yang bermentalkan Juara Dunia, nyaris setara Rossi merupakan modal yang sangat penting. Banyak fans Stoner mengkritik pedas di era tahun 2007-an, bahwa keberhasilan ia menjejak tangga Juara Dunia dengan nyaris mendominasi di setengah musim pertama, itu karena penampilan motor dan bannya yang bagus ketimbang bakat Stoner sendiri. Akan tetapi di musim ini kami melihat bahwa kans Stoner untuk menjadi Juara Dunia Motogp 2011 yang semakin terbuka itu bukan karena motornya, tetapi merupakan gabungan perfoma motor dan skills - mental yang ciamik yang sangat mendukung Stoner menjadi Juara Dunia Motogp 2011.
Empat tahun lalu Casey Stoner meraih gelar juara dunia pertamanya bersama Ducati.
Di musim pertamanya bersama Honda, dia dijagokan bakal bisa mengulang sukses tersebut.
Meski baru pindah dari Ducati, Stoner sudah berhasil menunjukkan indikasi kalau dia akan mampu bersaing dalam perebutan gelar juara dunia musim 2011. Pada empat sesi tes musim dingin yang sudah digelar, pebalap asal Australia itu tak pernah keluar dari posisi tiga besar.
Keberhasilan di pra musim yang didapat Stoner tersebut tak lepas dari performa mesin baru Honda yang sangat mumpuni. Status favorit Stoner didukung dengan kurang kompetitifnya beberapa pesaing di papan atas seperti Valentino Rossi dan juara dunia musim lalu, Jorge Lorenzo.
Fakta tersebutlah yang kemudian membuat Stoner dianggap pantas berada di urutan teratas daftar calon juara dunia. Pendapat yang diamini oleh pesaingnya dari Monster Yamaha Tech 3, Colin Edwards.
Edwards mengakui beberapa kali berada di belakang Casey di (tes) musim dingin ini dan yang terbaik adalah bilang no comment. Stoner mengendarai dengan baik dan motornya jelas bekerja dengan baik jadi kami harus bekerja keras untuk bisa mengalahkan dia. Stoner lebih matang dibanding musim lalu dan Edwards tak bisa melihat ada pebalap yang bisa menghentikan dia.
Dilanjutkan pebalap asal Amerika Serikat itu, sejak masih di Ducati Stoner sudah menunjukkan kalau dia adalah pebalap yang cepat. Kemampuan tersebut kini bisa lebih maksimal setelah dia mendapatkan motor yang sesuai karena Honda lebih mudah dikendalikan dibanding Ducati.
Jelaskan akan sulit bagi siapapun termasuk Rossi dan Lorenzo untuk mengalahkan dia, sederhana saja. Dia sangat cepat kita tahu sejak lama kalau dalam hal kecepatan dialah yang tercepat. Ducati jelas tak mudah dikendarai. Dia mungkin berpikir menjalani hidup yang lebih mudah sekarang dan dia bisa berhenti di tengah balapan untuk istirahat merokok jika dia mau.
Stoner dan Honda adalah sebuah kombinasi yang sempurna. Bintang MotoGP Oakley Casey Stoner di awal musim sering/selalu mengukuhkan eksistensinya sebagai pembalap tercepat di musim pertama MotoGP di Qatar, menekuk rekan sesama Oakley Jorge Lorenzo dengan unggul 3.44 detik di Sirkuit Losail. Pembalap berusia 27 tahun ini mempertegas dominasinya dengan menyapu bersih tiga sesi latihan sebelumnya.
Sang pembalap berbahaya Oakley ini berusaha tidak terpengaruh saat Pedrosa mengambil alih posisinya memimpin di depan. Ia bahkan membiarkan Lorenzo menyalip untuk merebut posisinya saat awal lap. Tapi mental dan fokus seorang Casey Stoner memang patut diacungi jempol, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengambil alih lap kedua, diikuti Pedrosa di belakangnya yang muncul dari posisi lima yang akhirnya harus mengakui kehebatan sang pembalap Aussie ini.
Casey Stoner, sang penghajar lintasan kasar MotoGP "The Young Australian" memang selalu jadi ancaman di atas sirkuit. Ia menjadi rival yang kerap memaksa juara Valentino Rossi maupun Jorge Lorenzo mengakui kepiawaiannya di beberapa seri. Seorang yang awalnya tidak pernah diperhitungkan, penyandang nama panggung “Crashy Stoner” karena tabrakan yang berkali-kali dialaminya hingga dianugrahi julukan “Baby-faced Assasin dan “The Number One” oleh para penikmat balapan roda dua.
Lahir di Southport, Queensland Australia, tepatnya tanggal 16 Oktober 1985, ia dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang memang sangat akrab dengan dunia balapan. Casey Stoner merupakan anak kedua dari pasangan Colin Stoner (seorang tukang cat keliling yang sering menjadi pembalap motor amatir, yang kelak menjadi mentor sekaligus manajernya) dan Bronwyn. Casey memiliki seorang kakak perempuan bernama Kelly Stoner yang juga memiliki kesamaan hobi dan sering turun dalam ajang balapan motor amatir daerahnya. Sejak dini, Stoner sudah mengenal dunia balap motor. Tahun 1993, keluarga Stoner pindah dari Southport menuju ke Kurri Kurri di New South Wales dalam upaya mereka mendukung Stoner kecil mengikuti balapan. Sepeda motor pertamanya ia jajal pada usia 4 tahun setelah diajarkan oleh kakaknya dan mulai ikut kompetisi dalam sebuah balapan tanah kelas U9 (di bawah usia 9 tahun) di Gold Coast, Australia.
Colin Stoner, ayah Casey pernah berujar, "Ia tahu betul apa yang harus dilakukan pada motornya agar memberikan feedback terbaik”. Casey menunggangi kendaraannya hingga titik ekstrem parameter pada umumnya. Eksperimennya dianggap keluar jalur, tidak lazim, terlebih kegilaan yang coba direpresentasikannya di atas sirkuit. Yang terbersit di rider Oakley ini hanyalah, ia tidak akan pernah mendapatkan semua kesempatan jika ia tidak memicu maksimal walau kesempatan menang sama besarnya dengan peluang kecelakaan. Baginya, kecelakaan adalah sebagian kecil jalan menuju peluang untuk menang. Push to the limits, dengan kesamaan filsafat inilah ia mempercayakan teknologi Oakley, pemimpin inovasi teknologi eyewear terdepan di dunia untuk melindungi matanya saat berpacu di sirkuit.
Prestasi ditambah nyali nekad saat mengendarai motornya telah menginspirasi Oakley untuk mengeluarkan edisi Ducati Scalpel Casey Stoner Signature Series, eyewear dengan tulisan “Stoner 27” yang terukir di bagian bawah, dibalut dengan frame polished black tergurat warna “Ducati” merah. Ia menjadi contoh nyata tentang kerja keras dan konsistensi hidup.
Casey sendiri mengakui tidak lantas cepat puas akan hasil gemilang ini, ia menyadari tantangan di depan dan bersiap demi perhentian berikutnya di Jerez, Spanyol (3 April 2011).
Kerja Keras Merupakan Kunci Kemenangan Stoner
Salah satu bukti kerja kerasnya adalah pada balapan MotoGP Republik Ceko. Casey Stoner sempat mengalami masalah dengan motornya. Pada sesi latihan hari Jumat, Stoner dua kali kalah dari rekannya di Repsol Honda, Dani Pedrosa. Meski sempat jadi yang tercepat di sesi latihan ketiga, tapi dia kembali menurun di sesi kualifikasi. Alhasil, dia pun cuma bisa menempati posisi start ketiga.
Tetapi Stoner berjuang keras untuk membuat motor bekerja seperti yang diinginkan dan sampai akhir kualifikasi ia masih melakukannya untuk mendapatkan yang performa yang diinginkan. Kemudian Stoner melakukan sesuatu yang berbeda di sesi pemanasan dan motor tak bekerja pada arah yang tepat.
Namun, Stoner memperbaiki performanya saat balapan. Pasca jatuhnya Pedrosa di lap ketiga, pebalap Australia ini melesat ke depan dan tak terkejar lagi hingga finis.
Stoner telah berusaha lebih keras daripada yang ia lakukan pada saat latihan. Ia tak terlalu percaya diri dengan motor sepanjang akhir pekan ini dan ia memutuskan untuk mencoba sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Kalau pada akhirnya Stoner bisa juara MotoGP Republik Ceko, itu berkat kerja keras yang dia lakukan.
Dengan empat seri yang tersisa dan tambahan 100 poin bagi yang memenangi keempatnya, Stoner memang masih harus bekerja keras untuk memenangi dua seri guna memastikan gelar juara bagi tim Honda. Tim Honda sudah sangat haus gelar karena terakhir menyabet gelar juara adalah pada tahun 2006 oleh Nicky Hayden.
Dalam perlombaan di Sirkuit Motegi, Jepang, pada 2 Oktober mendatang, tim Honda juga mendesak Stoner untuk menjadi juara. Tim Honda tidak pernah menang di kandangnya sendiri sejak tahun 2004. Tahun lalu, Stoner menjadi juara di Sirkuit Motegi tetapi bersama tim Ducati.
Honda telah membuat kemajuan yang hebat dari tahun lalu. Sehingga dengan motor yang
cepat maka akan memudahkan Stoner meraih gelar juara. Stoner sungguh cepat dan dia punya perasaan yang bagus. Dan dia juga punya motor yang hebat jadi ini akan lebih mudah.
Dengan memenangi delapan dari tiga belas seri awal MotoGP 2011, Casey Stoner jelas
tak bisa dipandang sebelah mata. Stoner pun disebut sebagai pembalap dengan talenta murni dan memang ia pantas menjadi Juara Dunia Motogp 2011. Adalah Jarvis sebagai sesepuh Yamaha Lin Jarvis, mengatakan bahwa : Casey Stoner punya talenta murni. Casey dengan Honda yang sudah berubah adalah sebuah kombinasi bagus.
Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com All rights reserved
Empat tahun lalu Casey Stoner meraih gelar juara dunia pertamanya bersama Ducati.
Di musim pertamanya bersama Honda, dia dijagokan bakal bisa mengulang sukses tersebut.
Meski baru pindah dari Ducati, Stoner sudah berhasil menunjukkan indikasi kalau dia akan mampu bersaing dalam perebutan gelar juara dunia musim 2011. Pada empat sesi tes musim dingin yang sudah digelar, pebalap asal Australia itu tak pernah keluar dari posisi tiga besar.
Keberhasilan di pra musim yang didapat Stoner tersebut tak lepas dari performa mesin baru Honda yang sangat mumpuni. Status favorit Stoner didukung dengan kurang kompetitifnya beberapa pesaing di papan atas seperti Valentino Rossi dan juara dunia musim lalu, Jorge Lorenzo.
Fakta tersebutlah yang kemudian membuat Stoner dianggap pantas berada di urutan teratas daftar calon juara dunia. Pendapat yang diamini oleh pesaingnya dari Monster Yamaha Tech 3, Colin Edwards.
Edwards mengakui beberapa kali berada di belakang Casey di (tes) musim dingin ini dan yang terbaik adalah bilang no comment. Stoner mengendarai dengan baik dan motornya jelas bekerja dengan baik jadi kami harus bekerja keras untuk bisa mengalahkan dia. Stoner lebih matang dibanding musim lalu dan Edwards tak bisa melihat ada pebalap yang bisa menghentikan dia.
Dilanjutkan pebalap asal Amerika Serikat itu, sejak masih di Ducati Stoner sudah menunjukkan kalau dia adalah pebalap yang cepat. Kemampuan tersebut kini bisa lebih maksimal setelah dia mendapatkan motor yang sesuai karena Honda lebih mudah dikendalikan dibanding Ducati.
Jelaskan akan sulit bagi siapapun termasuk Rossi dan Lorenzo untuk mengalahkan dia, sederhana saja. Dia sangat cepat kita tahu sejak lama kalau dalam hal kecepatan dialah yang tercepat. Ducati jelas tak mudah dikendarai. Dia mungkin berpikir menjalani hidup yang lebih mudah sekarang dan dia bisa berhenti di tengah balapan untuk istirahat merokok jika dia mau.
Stoner dan Honda adalah sebuah kombinasi yang sempurna. Bintang MotoGP Oakley Casey Stoner di awal musim sering/selalu mengukuhkan eksistensinya sebagai pembalap tercepat di musim pertama MotoGP di Qatar, menekuk rekan sesama Oakley Jorge Lorenzo dengan unggul 3.44 detik di Sirkuit Losail. Pembalap berusia 27 tahun ini mempertegas dominasinya dengan menyapu bersih tiga sesi latihan sebelumnya.
Sang pembalap berbahaya Oakley ini berusaha tidak terpengaruh saat Pedrosa mengambil alih posisinya memimpin di depan. Ia bahkan membiarkan Lorenzo menyalip untuk merebut posisinya saat awal lap. Tapi mental dan fokus seorang Casey Stoner memang patut diacungi jempol, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengambil alih lap kedua, diikuti Pedrosa di belakangnya yang muncul dari posisi lima yang akhirnya harus mengakui kehebatan sang pembalap Aussie ini.
Casey Stoner, sang penghajar lintasan kasar MotoGP "The Young Australian" memang selalu jadi ancaman di atas sirkuit. Ia menjadi rival yang kerap memaksa juara Valentino Rossi maupun Jorge Lorenzo mengakui kepiawaiannya di beberapa seri. Seorang yang awalnya tidak pernah diperhitungkan, penyandang nama panggung “Crashy Stoner” karena tabrakan yang berkali-kali dialaminya hingga dianugrahi julukan “Baby-faced Assasin dan “The Number One” oleh para penikmat balapan roda dua.
Lahir di Southport, Queensland Australia, tepatnya tanggal 16 Oktober 1985, ia dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang memang sangat akrab dengan dunia balapan. Casey Stoner merupakan anak kedua dari pasangan Colin Stoner (seorang tukang cat keliling yang sering menjadi pembalap motor amatir, yang kelak menjadi mentor sekaligus manajernya) dan Bronwyn. Casey memiliki seorang kakak perempuan bernama Kelly Stoner yang juga memiliki kesamaan hobi dan sering turun dalam ajang balapan motor amatir daerahnya. Sejak dini, Stoner sudah mengenal dunia balap motor. Tahun 1993, keluarga Stoner pindah dari Southport menuju ke Kurri Kurri di New South Wales dalam upaya mereka mendukung Stoner kecil mengikuti balapan. Sepeda motor pertamanya ia jajal pada usia 4 tahun setelah diajarkan oleh kakaknya dan mulai ikut kompetisi dalam sebuah balapan tanah kelas U9 (di bawah usia 9 tahun) di Gold Coast, Australia.
Colin Stoner, ayah Casey pernah berujar, "Ia tahu betul apa yang harus dilakukan pada motornya agar memberikan feedback terbaik”. Casey menunggangi kendaraannya hingga titik ekstrem parameter pada umumnya. Eksperimennya dianggap keluar jalur, tidak lazim, terlebih kegilaan yang coba direpresentasikannya di atas sirkuit. Yang terbersit di rider Oakley ini hanyalah, ia tidak akan pernah mendapatkan semua kesempatan jika ia tidak memicu maksimal walau kesempatan menang sama besarnya dengan peluang kecelakaan. Baginya, kecelakaan adalah sebagian kecil jalan menuju peluang untuk menang. Push to the limits, dengan kesamaan filsafat inilah ia mempercayakan teknologi Oakley, pemimpin inovasi teknologi eyewear terdepan di dunia untuk melindungi matanya saat berpacu di sirkuit.
Prestasi ditambah nyali nekad saat mengendarai motornya telah menginspirasi Oakley untuk mengeluarkan edisi Ducati Scalpel Casey Stoner Signature Series, eyewear dengan tulisan “Stoner 27” yang terukir di bagian bawah, dibalut dengan frame polished black tergurat warna “Ducati” merah. Ia menjadi contoh nyata tentang kerja keras dan konsistensi hidup.
Casey sendiri mengakui tidak lantas cepat puas akan hasil gemilang ini, ia menyadari tantangan di depan dan bersiap demi perhentian berikutnya di Jerez, Spanyol (3 April 2011).
“Sangat beresiko tinggi untuk menganggap enteng track-track di Jerez di mana saya selalu gagal sebelumnya. Tapi Jerez jadi salah satu sirkuit yang paling saya tunggu tahun ini buat pertarungan level tertinggi bersama Lorenzo dan Pedrosa. Gak ada yang lebih saya inginkan selain awal yang bagus untuk memulai sebuah musim, tapi bukan berarti juga saya puas dan sampai di sini, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.” lanjut Casey mantap.
Kerja Keras Merupakan Kunci Kemenangan Stoner
Salah satu bukti kerja kerasnya adalah pada balapan MotoGP Republik Ceko. Casey Stoner sempat mengalami masalah dengan motornya. Pada sesi latihan hari Jumat, Stoner dua kali kalah dari rekannya di Repsol Honda, Dani Pedrosa. Meski sempat jadi yang tercepat di sesi latihan ketiga, tapi dia kembali menurun di sesi kualifikasi. Alhasil, dia pun cuma bisa menempati posisi start ketiga.
Tetapi Stoner berjuang keras untuk membuat motor bekerja seperti yang diinginkan dan sampai akhir kualifikasi ia masih melakukannya untuk mendapatkan yang performa yang diinginkan. Kemudian Stoner melakukan sesuatu yang berbeda di sesi pemanasan dan motor tak bekerja pada arah yang tepat.
Namun, Stoner memperbaiki performanya saat balapan. Pasca jatuhnya Pedrosa di lap ketiga, pebalap Australia ini melesat ke depan dan tak terkejar lagi hingga finis.
Stoner telah berusaha lebih keras daripada yang ia lakukan pada saat latihan. Ia tak terlalu percaya diri dengan motor sepanjang akhir pekan ini dan ia memutuskan untuk mencoba sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Kalau pada akhirnya Stoner bisa juara MotoGP Republik Ceko, itu berkat kerja keras yang dia lakukan.
Dengan empat seri yang tersisa dan tambahan 100 poin bagi yang memenangi keempatnya, Stoner memang masih harus bekerja keras untuk memenangi dua seri guna memastikan gelar juara bagi tim Honda. Tim Honda sudah sangat haus gelar karena terakhir menyabet gelar juara adalah pada tahun 2006 oleh Nicky Hayden.
Dalam perlombaan di Sirkuit Motegi, Jepang, pada 2 Oktober mendatang, tim Honda juga mendesak Stoner untuk menjadi juara. Tim Honda tidak pernah menang di kandangnya sendiri sejak tahun 2004. Tahun lalu, Stoner menjadi juara di Sirkuit Motegi tetapi bersama tim Ducati.
Honda telah membuat kemajuan yang hebat dari tahun lalu. Sehingga dengan motor yang
cepat maka akan memudahkan Stoner meraih gelar juara. Stoner sungguh cepat dan dia punya perasaan yang bagus. Dan dia juga punya motor yang hebat jadi ini akan lebih mudah.
Dengan memenangi delapan dari tiga belas seri awal MotoGP 2011, Casey Stoner jelas
tak bisa dipandang sebelah mata. Stoner pun disebut sebagai pembalap dengan talenta murni dan memang ia pantas menjadi Juara Dunia Motogp 2011. Adalah Jarvis sebagai sesepuh Yamaha Lin Jarvis, mengatakan bahwa : Casey Stoner punya talenta murni. Casey dengan Honda yang sudah berubah adalah sebuah kombinasi bagus.
Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com All rights reserved
0 komentar:
Posting Komentar