Lebih dari 30 ribu calon mahasiswa tahun ini mengikuti Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK UI) yang digelar pada hari Minggu (3/7/2011) di sepuluh kota di Indonesia dan satu kota di Belgia, Eropa.
Rektor UI, Gumilar R Somantri menuturkan, lebih dari 2.000 mahasiswa sudah diterima melalui jalur undangan.
Meskipun begitu, menurut Gumilar, sebelumnya banyak persepsi yang salah di masyarakat. Menurutnya, jalur undangan tak akan otomatis menerima mahasiswa masuk UI, tetap harus melewati ujian tes masuk.
“Ada salah persepsi di masyarakat. Kalau ada siswa yang terima undangan dari kepala sekolahnya bukan berarti langsung lolos, tapi tetap harus dites. Kami jamin penerimaan mahasiswa baru akan sangat objektif,” ujarnya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Khusus untuk SIMAK UI, Gumilar menegaskan bahwa jalur masuk tersebut bukan memiliki tujuan komersil. Dia mengaku, jalur tersebut memang mandiri dan diselenggarakan oleh UI, namun tidak mencari uang dari mahasiswa.
“SIMAK tidak komersil, kami tidak cari kesempatan. Bukan cari uang, nanti tetap ada subsidi silang meskipun tetap terasa berat, khususnya untuk jurusan yang memerlukan praktek,” jelasnya.
Istilah mandiri, lanjutnya, karena bersifat terintegrasi sehingga setiap peserta dapat memilih jurusan hingga delapan jurusan yang diinginkan. “Saat ini masih Kedokteran, Manajemen, Sastra Inggris, dan Komunikasi, yang masih jadi favorit,” tandasnya.
UI Janjikan Biaya Operasional Pendidikan Murah
Universitas Indonesia (UI) berjanji akan terus mempertahankan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) berkeadilan kepada para mahasiswa.
Hal ini guna menerapkan sistem subsidi silang bagi mahasiswa miskin dengan biaya pendidikan dari si kaya.
Saat meninjau pelaksanaan Seleksi Masuk (SIMAK) UI kemarin, Rektor Gumilar R Somantri kembali melemparkan komitmen tersebut dan menjamin seluruh calon mahasiswa yang lolos tes masuk UI tidak akan terkendala hanya karena masalah biaya.
Bagi Gumilar, biaya tidak akan menghalangi seseorang untuk mengenyam pendidikan. “Kami akan lakukan apapun demi kemajuan bangsa dan negara. Sampai kapanpun bagi anak pandai dan terbatas secara ekonomi akan kami bantu. Kalau betul-betul lolos, tidak ada alasan pada saat daftar ulang dibatalkan hanya karena tidak punya biaya. Pasti langsung kami jemput anak itu,” katanya kepada wartawan Minggu (3/7/2011).
Gumilar menambahkan UI selalu rutin memberikan beasiswa bagi mahasiswa pintar dan tiak mampu. Setiap tahun UI mengalokasikan dana Rp20 miliar bagi mereka. “Tak hanya dari UI, ada juga dari kalangan industri, mereka kalau ditotal jumlahnya lebih dari Rp16 miliar untuk program beasiswa,” jelasnya.
Sedikitnya terdapat tiga cara untuk dapat memperoleh tiket masuk kuliah di UI, yakni sistem jalur undangan, Seleksi Masuk Nasional Perguruan Tinggi Negeri (PTN), serta SIMAK UI. Dari seluruh jalur tersebut, UI hanya menerima 4.500 mahasiswa terbaik setiap tahun.
Rektor UI, Gumilar R Somantri menuturkan, lebih dari 2.000 mahasiswa sudah diterima melalui jalur undangan.
Meskipun begitu, menurut Gumilar, sebelumnya banyak persepsi yang salah di masyarakat. Menurutnya, jalur undangan tak akan otomatis menerima mahasiswa masuk UI, tetap harus melewati ujian tes masuk.
“Ada salah persepsi di masyarakat. Kalau ada siswa yang terima undangan dari kepala sekolahnya bukan berarti langsung lolos, tapi tetap harus dites. Kami jamin penerimaan mahasiswa baru akan sangat objektif,” ujarnya kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Khusus untuk SIMAK UI, Gumilar menegaskan bahwa jalur masuk tersebut bukan memiliki tujuan komersil. Dia mengaku, jalur tersebut memang mandiri dan diselenggarakan oleh UI, namun tidak mencari uang dari mahasiswa.
“SIMAK tidak komersil, kami tidak cari kesempatan. Bukan cari uang, nanti tetap ada subsidi silang meskipun tetap terasa berat, khususnya untuk jurusan yang memerlukan praktek,” jelasnya.
Istilah mandiri, lanjutnya, karena bersifat terintegrasi sehingga setiap peserta dapat memilih jurusan hingga delapan jurusan yang diinginkan. “Saat ini masih Kedokteran, Manajemen, Sastra Inggris, dan Komunikasi, yang masih jadi favorit,” tandasnya.
UI Janjikan Biaya Operasional Pendidikan Murah
Universitas Indonesia (UI) berjanji akan terus mempertahankan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) berkeadilan kepada para mahasiswa.
Hal ini guna menerapkan sistem subsidi silang bagi mahasiswa miskin dengan biaya pendidikan dari si kaya.
Saat meninjau pelaksanaan Seleksi Masuk (SIMAK) UI kemarin, Rektor Gumilar R Somantri kembali melemparkan komitmen tersebut dan menjamin seluruh calon mahasiswa yang lolos tes masuk UI tidak akan terkendala hanya karena masalah biaya.
Bagi Gumilar, biaya tidak akan menghalangi seseorang untuk mengenyam pendidikan. “Kami akan lakukan apapun demi kemajuan bangsa dan negara. Sampai kapanpun bagi anak pandai dan terbatas secara ekonomi akan kami bantu. Kalau betul-betul lolos, tidak ada alasan pada saat daftar ulang dibatalkan hanya karena tidak punya biaya. Pasti langsung kami jemput anak itu,” katanya kepada wartawan Minggu (3/7/2011).
Gumilar menambahkan UI selalu rutin memberikan beasiswa bagi mahasiswa pintar dan tiak mampu. Setiap tahun UI mengalokasikan dana Rp20 miliar bagi mereka. “Tak hanya dari UI, ada juga dari kalangan industri, mereka kalau ditotal jumlahnya lebih dari Rp16 miliar untuk program beasiswa,” jelasnya.
Sedikitnya terdapat tiga cara untuk dapat memperoleh tiket masuk kuliah di UI, yakni sistem jalur undangan, Seleksi Masuk Nasional Perguruan Tinggi Negeri (PTN), serta SIMAK UI. Dari seluruh jalur tersebut, UI hanya menerima 4.500 mahasiswa terbaik setiap tahun.
0 komentar:
Posting Komentar