Wakil Presiden (Wapres) Boediono menerima Executive Chairman Google Inc. Eric Schmidt, Jumat 22 Juli 2011. “Indonesia adalah negara besar dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik,” ucap Schmidt yang baru pertama kali ini datang ke Indonesia menceritakan alasan kunjungannya. Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto turut menemani Wapres dalam pertemuan itu. Sementara Schmidt mengajak Pimpinan Google Asia Daniel Allegre, Pimpinan Google Asia Tenggara Ann Lavin, dan Pimpinan Google Indonesia Mike Orgill.
Dalam pertemuan tersebut, Schmidt menjelaskan bahwa Google berminat mengembangkan usaha dan mendirikan kantor perwakilan di Indonesia. Google melihat, bisnis berbasis internet di Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa. Indonesia memiliki pengguna internet yang terus tumbuh dengan pesat, sejalan dengan melesatnya penetrasi pemakaian telepon seluler di masyarakat. Schmidt yakin, ekonomi Indonesia akan tumbuh jauh lebih pesat lagi jika semakin banyak penduduk yang terhubung dengan jaringan internet berkualitas tinggi.
Salah satu kegiatan bisnis yang sudah ada dalam pandangan Google adalah menciptakan platform bagi pengusaha kecil dan menengah untuk menembus pasar global. Google berminat menjaring para pengusaha kecil menegah Indonesia yang jumlahnya jutaan untuk menjadi mitra. "Jika rencana ini terwujud, yang menikmati manfaat terbesar adalah para mitra Google itu," tutur Schmidt.
Selain dengan para pengusaha kecil menengah, Google juga tengah menjajaki mitra-mitra lain, termasuk perbankan yang dapat mendukung mekanisme pembayaran melalui internet. Google juga sudah berbicara dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk memastikan berbagai regulasi di sini apakah sesuai dengan rencana ini. Jika semuanya cocok dengan rencana Google, sebelum akhir 2011 Schmidt berharap perusahaannya sudah dapat merealisasikan rencana ekspansi ke Indonesia itu.
Untuk ekspansi bisnis seperti itu, Google biasanya memulai dengan nilai investasi yang kecil. "Biasanya, seperti halnya di negara-negara lain, investasi awal yang kecil bagi kami nilainya berkisar US$ 100 juta," tutur Schmidt.
Wapres menyambut baik rencana ekspansi bisnis Google ke Indonesia. “Semoga Anda dapat segera mewujudkannya dan menjalin kerjasama yang baik pada saatnya nanti,” ujar Wapres.
Dalam pertemuan tersebut, Schmidt menjelaskan bahwa Google berminat mengembangkan usaha dan mendirikan kantor perwakilan di Indonesia. Google melihat, bisnis berbasis internet di Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa. Indonesia memiliki pengguna internet yang terus tumbuh dengan pesat, sejalan dengan melesatnya penetrasi pemakaian telepon seluler di masyarakat. Schmidt yakin, ekonomi Indonesia akan tumbuh jauh lebih pesat lagi jika semakin banyak penduduk yang terhubung dengan jaringan internet berkualitas tinggi.
Salah satu kegiatan bisnis yang sudah ada dalam pandangan Google adalah menciptakan platform bagi pengusaha kecil dan menengah untuk menembus pasar global. Google berminat menjaring para pengusaha kecil menegah Indonesia yang jumlahnya jutaan untuk menjadi mitra. "Jika rencana ini terwujud, yang menikmati manfaat terbesar adalah para mitra Google itu," tutur Schmidt.
Selain dengan para pengusaha kecil menengah, Google juga tengah menjajaki mitra-mitra lain, termasuk perbankan yang dapat mendukung mekanisme pembayaran melalui internet. Google juga sudah berbicara dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk memastikan berbagai regulasi di sini apakah sesuai dengan rencana ini. Jika semuanya cocok dengan rencana Google, sebelum akhir 2011 Schmidt berharap perusahaannya sudah dapat merealisasikan rencana ekspansi ke Indonesia itu.
Untuk ekspansi bisnis seperti itu, Google biasanya memulai dengan nilai investasi yang kecil. "Biasanya, seperti halnya di negara-negara lain, investasi awal yang kecil bagi kami nilainya berkisar US$ 100 juta," tutur Schmidt.
Wapres menyambut baik rencana ekspansi bisnis Google ke Indonesia. “Semoga Anda dapat segera mewujudkannya dan menjalin kerjasama yang baik pada saatnya nanti,” ujar Wapres.
0 komentar:
Posting Komentar