Belasan ahli hisab (ahli perhitungan) yang ahli dalam ilmu falak (astronomi), Minggu petang, 31 Juli 2011, melakukan rukyat (pengamatan) di Pantai Srau di Dusun Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Mereka berasal dari 6 kabupaten dan kota yang ada di wilayah eks Karesidenan Madiun, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan.
“Rukyat hilal ini untuk melihat kemunculan bulan (hilal) sebagai tanda masuknya awal bulan puasa atau 1 Ramadan tahun 1432 Hijriah,” kata Kordinator Hubungan Masyarakat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan Makrus, Ahad, 31 Juli 2011.
Kegiatan rukyat melibatkan berbagai unsur, yakni Kantor Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Hisab dan Rukyat (BHR), Pengadilan Agama (PA), organisasi kegamaan, tokoh masyarakat, dan beberapa perwakilan sekolah madrasah aliyah. “Masing-masing Kantor Kementerian Agama mewakilkan 2 orang,” ujar Makrus. Tim dipimpin petugas dari BHR Provinsi Jawa Timur.
“Tim akan melihat selama sekitar 20 menit setelah matahari terbenam. Jika ada yang melihat kemunculan bulan akan disumpah langsung oleh petugas pengadilan Agama di lokasi,” tuturnya.
Dalam melihat kemunculan bulan, tim menggunakan alat manual berupa teropong dari pipa dan lensa yang disebut bingkai atau gawang lokasi.
Rukyat dilakukan di sebuah lokasi yang sudah dibangun khusus untuk rukyat hilal. “Sudah ada bangunan khusus yang dibangun sejak 5 tahun lalu di pinggir pantai dengan ketinggian sekitar 5-10 meter di atas permukaan laut,” ucap Makrus.
Tim yang ditugaskan ini merupakan bagian dari tim rukyat hilal se-Indonesia yang melihat di sedikitnya 90 lokasi. “Jika dari semua lokasi tidak ada yang melihat, bulan Syakban digenapkan 30 hari dan 1 Ramadan jatuh pada hari Selasa (2 Agustus 2011),” tuturnya.
Namun tim memperkirakan bulan akan terlihat karena ketinggian bulan saat ini rata-rata mencapai 6 derajat, melebihi batas minimal ketinggian bulan yang ideal sekitar 2 derajat.
Dalam kesempatan ini lembaga Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pacitan juga mengikutkan peserta pelatihan ilmu falaq sebagai kesempatan praktek setelah Sabtu, 30 Juli 2011, lalu diajarkan teori.
Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Madiun Masrukin mengatakan pihaknya sudah mengirimkan perwakilannya ke Pacitan. “Tim sudah berangkat tadi pagi dan akan bergabung dengan tim dari kabupaten lain untuk ikut bersama melakukan rukyat hilal di Pantai Srau,” katanya.
Mereka berasal dari 6 kabupaten dan kota yang ada di wilayah eks Karesidenan Madiun, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan.
“Rukyat hilal ini untuk melihat kemunculan bulan (hilal) sebagai tanda masuknya awal bulan puasa atau 1 Ramadan tahun 1432 Hijriah,” kata Kordinator Hubungan Masyarakat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pacitan Makrus, Ahad, 31 Juli 2011.
Kegiatan rukyat melibatkan berbagai unsur, yakni Kantor Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Hisab dan Rukyat (BHR), Pengadilan Agama (PA), organisasi kegamaan, tokoh masyarakat, dan beberapa perwakilan sekolah madrasah aliyah. “Masing-masing Kantor Kementerian Agama mewakilkan 2 orang,” ujar Makrus. Tim dipimpin petugas dari BHR Provinsi Jawa Timur.
“Tim akan melihat selama sekitar 20 menit setelah matahari terbenam. Jika ada yang melihat kemunculan bulan akan disumpah langsung oleh petugas pengadilan Agama di lokasi,” tuturnya.
Dalam melihat kemunculan bulan, tim menggunakan alat manual berupa teropong dari pipa dan lensa yang disebut bingkai atau gawang lokasi.
Rukyat dilakukan di sebuah lokasi yang sudah dibangun khusus untuk rukyat hilal. “Sudah ada bangunan khusus yang dibangun sejak 5 tahun lalu di pinggir pantai dengan ketinggian sekitar 5-10 meter di atas permukaan laut,” ucap Makrus.
Tim yang ditugaskan ini merupakan bagian dari tim rukyat hilal se-Indonesia yang melihat di sedikitnya 90 lokasi. “Jika dari semua lokasi tidak ada yang melihat, bulan Syakban digenapkan 30 hari dan 1 Ramadan jatuh pada hari Selasa (2 Agustus 2011),” tuturnya.
Namun tim memperkirakan bulan akan terlihat karena ketinggian bulan saat ini rata-rata mencapai 6 derajat, melebihi batas minimal ketinggian bulan yang ideal sekitar 2 derajat.
Dalam kesempatan ini lembaga Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pacitan juga mengikutkan peserta pelatihan ilmu falaq sebagai kesempatan praktek setelah Sabtu, 30 Juli 2011, lalu diajarkan teori.
Kepala Seksi Urusan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kota Madiun Masrukin mengatakan pihaknya sudah mengirimkan perwakilannya ke Pacitan. “Tim sudah berangkat tadi pagi dan akan bergabung dengan tim dari kabupaten lain untuk ikut bersama melakukan rukyat hilal di Pantai Srau,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar