H-2 atau Minggu (28/8) diperkirakan akan menjadi puncak arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1432 H.PT Jasa Marga (Persero) Tbk sebagai pengelola ruas Jalan Tol Jakarta- Cikampek memprediksikan pada saat itu lalu lintas harian rata-rata (LHR) kendaraan naik 114% dibandingkan hari biasa.
Selain itu, pada H-3 atau Sabtu (27/8) juga diperkirakan ada peningkatan LHR hingga 104% dibandingkan hari normal. Direktur Operasi Jasa MargaAdityawarman mengatakan, jumlah kendaraan yang akan melintas di Gerbang Tol (GT) Jakarta-Cikampek saat itu diperkirakan menjadi titik terpadat lalu lintas kendaraan pada musim mudik ini.
”Bila pada hari biasa rata-rata kendaraan yang melintas sekitar 18.000 kendaraan per hari, pada H-3 Lebaran tahun ini diperkirakan akan mencapai 36.932 kendaraan,” ujar Adit di Jakarta kemarin. Pada ruas jalan tol sepanjang 72 kilometer (km) tersebut, Jasa Marga juga memperkirakan akan terjadi kenaikan LHR sekitar 2,8% jika dibandingkan dengan kondisi saat puncak arus mudik Lebaran 2010.
Tahun lalu jumlah kendaraan yang melintas di GT Cikampek saat puncak lalu lintas mudik mencapai 35.921 kendaraan. Menurut dia, tingginya lalu lintas harian rata-rata pada H-2 dan H-3 Lebaran tersebut disebabkan banyak karyawan yang telah memperoleh tunjangan hari raya (THR) pada Jumat (26/8) pekan ini.
Selain itu, sebagian karyawan juga telah mengajukan cuti bersama pada Senin pekan depan. Adapun puncak mudik yang menggunakan jasa kereta api diperkirakan akan terjadi pada H- 3 (Sabtu, 27/8). Di Stasiun Gambir, Jakarta, misalnya, sekitar 12.000 pemudik pada hari itu akan memenuhi stasiun.
Kepala Stasiun Gambir,Edy Kuswoyo, menjelaskan, untuk mengatasi kepadatan penumpang, PT Kereta Api (KA) akan menambah lima kereta tambahan yang dioperasikan mulai 25 Agustus. ”Kereta tersebut diharapkan dapat mengangkut sekitar 5.000-6.000 orang tambahan penumpang,’’ ujar Edy kemarin.
Wakil Presiden Boediono berpesan kepada semua pihak agar mengutamakan keselamatan pemudik. Dalam rapat persiapan arus mudik yang dihadiri Menteri Perhubungan Freddy Numberi tersebut,Wapres meminta agar pengaturan lalu lintas kapal diatur sebaik mungkin. Demikian pula pelayanan pembelian tiket kereta.
Selain itu,Wapres juga berpesan kepada pengelola moda transportasi angkutan Lebaran untuk memperhatikan kenyamanan penumpang.Khusus untuk di Merak,Wapres meminta agar ada tambahan petugas guna membantu penumpang memberikan informasi.
Sementara itu,Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik yang pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini diperkirakan mencapai 15,4 juta orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,17% dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.
Untuk angkutan darat peningkatannya berkisar 4,64% dari 8,6 juta pemudik menjadi 9 juta.Sedangkan pada angkutan laut terjadi peningkatan hingga 6%,dari 991.246 pemudik menjadi 1 juta.Pada angkutan udara peningkatannya paling besar diprediksi naik 15% dari 2,1 juta menjadi 2,4 juta pemudik.
, untuk moda angkutan kereta api terjadi penurunan 5,32% dari 3 juta pemudik menjadi 2,9 juta. Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, antisipasi pemerintah dilakukan dengan membuka Pos Koordinasi (Posko) Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2011.Pihaknya juga menyebar 231 unit circuit close television (CCTV) untuk ditempatkan di objek vital terkait penyelenggaraan mudik di Indonesia.
”Petugas posko harus secara cermat melakukan pemantauan mulai dari gangguan lalu lintas seperti pasar tumpah,lokasi wisata, atau kegiatan pemungutan sumbangan di jalan,” kata Freddy seusai membuka posko Angkutan Lebaran Terpadu 2011 di Jakarta kemarin.
Gerbang Pintu Cikampek Hanya untuk Pintu Keluar
Untuk mengantisipasi tingginya volume kendaraan di GT Cikampek pada musim mudik Lebaran ini,Jasa Marga akan memberlakukan gerbang tersebut hanya sebagai pintu keluar pembayaran tol.Aturan ini mulai berlaku H-5 sampai H+1 Lebaran.”GT Cikampek yang dioperasikan seluruhnya mencapai 14, dengan jumlah gardu tersebut diharapkan bisa melayani masyarakat,” kata Adityawarman.
Selama gerbang Cikampek hanya menjadi pintu keluar, lanjutnya,kendaraan dari arah Cikampek yang akan masuk tol diarahkan melalui Kota Bukit Indah dan masuk melalui Gerbang Tol Kahuripan. ”Dengan mekanisme ini, kami berharap dapat melayani masyarakat dengan maksimal,” ungkapnya.
Kepala Cabang Tol Jakarta- Cikampek, Jasa Marga, Budi Pramono menambahkan, perseroan menawarkan solusi mengatasi kemacetan dan kepadatan jalur mudik dengan memaksimalkan tiga jalur mudik yaitu jalur pantai utara Jawa (pantura), jalur tengah (Sandang), dan jalur selatan (Cileunyi).”Jalur tengah dan selatan tidak lagi menjadi jalur alternatif, sekarang ada tiga jalur utama,”kata Budi.
Menurut dia, sebagian besar pemudik biasanya memilih jalur utara dan menjadikan jalur tengah dan selatan sebagai jalur alternatif. Budi mengakui untuk jalur utara memang terdapat jarak yang lebih pendek dan waktu singkat,namun tetap terdapat banyak titik rawan kemacetan.
Panjang jalur pantura 214 km yang terdiri atas 72 km jalan tol dan 142 km jalan nontol.Tanpa terjadi kemacetan, menurut Budi, jalur pantura dapat ditempuh dalam waktu empat jam 11 menit. Sedangkan potensi macet akibat pasar tumpah dapat terjadi di Pasar Sukamandi, Pasar Ciaseri,dan Pasar Sukra.
Sementara jalur tengah memiliki panjang 224 km dengan waktu tempuh mencapai empat jam 29 menit. Di jalur ini jalan tol lebih panjang 10 kilometer dibanding utara, dengan kondisi jalan baik walau lebih sempit.
Sedangkan pada jalur selatan, lanjutnya, merupakan jalur paling panjang dengan jarak mencapai 256 km dan membutuhkan waktu tempuh hingga empat jam 48 menit.”Jalur ini cukup nyaman, karena jalannya lebar dan tidak ada titik rawan macet,”ungkap dia.
Agar lebih efisien, Jasa Marga juga mengimbau ada pembagian jalur berdasarkan arah tujuan. Pemudik ke arah Jawa Tengah dan Jogja melalui jalur selatan. Jalur tengah digunakan pemudik ke arah Jawa Barat.”Pemudik ke Jawa Timur bisa melalui pantura agar lebih cepat,”pungkasnya.
Seputar Indonesia
Selain itu, pada H-3 atau Sabtu (27/8) juga diperkirakan ada peningkatan LHR hingga 104% dibandingkan hari normal. Direktur Operasi Jasa MargaAdityawarman mengatakan, jumlah kendaraan yang akan melintas di Gerbang Tol (GT) Jakarta-Cikampek saat itu diperkirakan menjadi titik terpadat lalu lintas kendaraan pada musim mudik ini.
”Bila pada hari biasa rata-rata kendaraan yang melintas sekitar 18.000 kendaraan per hari, pada H-3 Lebaran tahun ini diperkirakan akan mencapai 36.932 kendaraan,” ujar Adit di Jakarta kemarin. Pada ruas jalan tol sepanjang 72 kilometer (km) tersebut, Jasa Marga juga memperkirakan akan terjadi kenaikan LHR sekitar 2,8% jika dibandingkan dengan kondisi saat puncak arus mudik Lebaran 2010.
Tahun lalu jumlah kendaraan yang melintas di GT Cikampek saat puncak lalu lintas mudik mencapai 35.921 kendaraan. Menurut dia, tingginya lalu lintas harian rata-rata pada H-2 dan H-3 Lebaran tersebut disebabkan banyak karyawan yang telah memperoleh tunjangan hari raya (THR) pada Jumat (26/8) pekan ini.
Selain itu, sebagian karyawan juga telah mengajukan cuti bersama pada Senin pekan depan. Adapun puncak mudik yang menggunakan jasa kereta api diperkirakan akan terjadi pada H- 3 (Sabtu, 27/8). Di Stasiun Gambir, Jakarta, misalnya, sekitar 12.000 pemudik pada hari itu akan memenuhi stasiun.
Kepala Stasiun Gambir,Edy Kuswoyo, menjelaskan, untuk mengatasi kepadatan penumpang, PT Kereta Api (KA) akan menambah lima kereta tambahan yang dioperasikan mulai 25 Agustus. ”Kereta tersebut diharapkan dapat mengangkut sekitar 5.000-6.000 orang tambahan penumpang,’’ ujar Edy kemarin.
Wakil Presiden Boediono berpesan kepada semua pihak agar mengutamakan keselamatan pemudik. Dalam rapat persiapan arus mudik yang dihadiri Menteri Perhubungan Freddy Numberi tersebut,Wapres meminta agar pengaturan lalu lintas kapal diatur sebaik mungkin. Demikian pula pelayanan pembelian tiket kereta.
Selain itu,Wapres juga berpesan kepada pengelola moda transportasi angkutan Lebaran untuk memperhatikan kenyamanan penumpang.Khusus untuk di Merak,Wapres meminta agar ada tambahan petugas guna membantu penumpang memberikan informasi.
Sementara itu,Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik yang pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini diperkirakan mencapai 15,4 juta orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,17% dibandingkan Lebaran tahun sebelumnya.
Untuk angkutan darat peningkatannya berkisar 4,64% dari 8,6 juta pemudik menjadi 9 juta.Sedangkan pada angkutan laut terjadi peningkatan hingga 6%,dari 991.246 pemudik menjadi 1 juta.Pada angkutan udara peningkatannya paling besar diprediksi naik 15% dari 2,1 juta menjadi 2,4 juta pemudik.
, untuk moda angkutan kereta api terjadi penurunan 5,32% dari 3 juta pemudik menjadi 2,9 juta. Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, antisipasi pemerintah dilakukan dengan membuka Pos Koordinasi (Posko) Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2011.Pihaknya juga menyebar 231 unit circuit close television (CCTV) untuk ditempatkan di objek vital terkait penyelenggaraan mudik di Indonesia.
”Petugas posko harus secara cermat melakukan pemantauan mulai dari gangguan lalu lintas seperti pasar tumpah,lokasi wisata, atau kegiatan pemungutan sumbangan di jalan,” kata Freddy seusai membuka posko Angkutan Lebaran Terpadu 2011 di Jakarta kemarin.
Gerbang Pintu Cikampek Hanya untuk Pintu Keluar
Untuk mengantisipasi tingginya volume kendaraan di GT Cikampek pada musim mudik Lebaran ini,Jasa Marga akan memberlakukan gerbang tersebut hanya sebagai pintu keluar pembayaran tol.Aturan ini mulai berlaku H-5 sampai H+1 Lebaran.”GT Cikampek yang dioperasikan seluruhnya mencapai 14, dengan jumlah gardu tersebut diharapkan bisa melayani masyarakat,” kata Adityawarman.
Selama gerbang Cikampek hanya menjadi pintu keluar, lanjutnya,kendaraan dari arah Cikampek yang akan masuk tol diarahkan melalui Kota Bukit Indah dan masuk melalui Gerbang Tol Kahuripan. ”Dengan mekanisme ini, kami berharap dapat melayani masyarakat dengan maksimal,” ungkapnya.
Kepala Cabang Tol Jakarta- Cikampek, Jasa Marga, Budi Pramono menambahkan, perseroan menawarkan solusi mengatasi kemacetan dan kepadatan jalur mudik dengan memaksimalkan tiga jalur mudik yaitu jalur pantai utara Jawa (pantura), jalur tengah (Sandang), dan jalur selatan (Cileunyi).”Jalur tengah dan selatan tidak lagi menjadi jalur alternatif, sekarang ada tiga jalur utama,”kata Budi.
Menurut dia, sebagian besar pemudik biasanya memilih jalur utara dan menjadikan jalur tengah dan selatan sebagai jalur alternatif. Budi mengakui untuk jalur utara memang terdapat jarak yang lebih pendek dan waktu singkat,namun tetap terdapat banyak titik rawan kemacetan.
Panjang jalur pantura 214 km yang terdiri atas 72 km jalan tol dan 142 km jalan nontol.Tanpa terjadi kemacetan, menurut Budi, jalur pantura dapat ditempuh dalam waktu empat jam 11 menit. Sedangkan potensi macet akibat pasar tumpah dapat terjadi di Pasar Sukamandi, Pasar Ciaseri,dan Pasar Sukra.
Sementara jalur tengah memiliki panjang 224 km dengan waktu tempuh mencapai empat jam 29 menit. Di jalur ini jalan tol lebih panjang 10 kilometer dibanding utara, dengan kondisi jalan baik walau lebih sempit.
Sedangkan pada jalur selatan, lanjutnya, merupakan jalur paling panjang dengan jarak mencapai 256 km dan membutuhkan waktu tempuh hingga empat jam 48 menit.”Jalur ini cukup nyaman, karena jalannya lebar dan tidak ada titik rawan macet,”ungkap dia.
Agar lebih efisien, Jasa Marga juga mengimbau ada pembagian jalur berdasarkan arah tujuan. Pemudik ke arah Jawa Tengah dan Jogja melalui jalur selatan. Jalur tengah digunakan pemudik ke arah Jawa Barat.”Pemudik ke Jawa Timur bisa melalui pantura agar lebih cepat,”pungkasnya.
Seputar Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar