Untuk mengatasi kepadatan arus mudik tujuan Jawa Tengah, PT Jasa Marga akan membangun tiga jalur alternatif menjadi jalur utama yaitu jalur utara, jalur tengah dan jalur selatan. Sehingga bagi para pemudik yang menuju arah Cirebon dari Tol Jakarta-Cikampek bisa melewati tiga jalur tersebut.
Dari tiga jalur itu, jalur utara adalah yang paling diminati oleh pemudik tujuan Cirebon dari Cikampek lewat Pamanukan-Jatibarang-Palimanan-Cirebon dengan jarak mencapai 217 kilometer.
Untuk jalur tengah melalui Tol Cipularang keluar dari gerbang tol Sadang, Subang-Cikamurang-Kadipaten-Palimanan-Cirebon dengan jarak 227 Km. Dan jalur selatan yaitu dari Cipularang keluar di Cileunyi-Sumedang-Kadipaten-Palimanan-Cirebon dengan jarak 251 Km.
Sementara itu untuk mengatasi puncak arus mudik tahun ini, PT Jasa Marga memberikan beberapa akses informasi seperti spanduk atau peta resmi dari Dirjen Perhubungan Darat serta radio untuk informasi kondisi lalu lintas. Bahkan dilengkapi juga dengan monitor yang terhubung ke 169 kamera Closed Circuit Television (CCTV) di seluruh ruas tol yang ada di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya hingga Medan.
Titik-Titik Rawan Jalur Mudik Jawa Tengah
Sedikitnya ada tujuh titik di jalur pantai utara (Pantura) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang rawan kemacetan. Ketujuh titik tersebu di antaranya Jalan Tol Kanci-Pejagan, pertigaan eksit Tol Kanci-Pejagan di Pejagan, Kecamatan Tanjung, perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat di Cisangarung, Kecamatan Losari, Dermoleng di Kecamatan Ketanggungan, Alun-alun Kota Brebes, Pasar Bulakamba dan Pasar Bumiayu.
Menurut Kasatlantas Polres Brebes, AKP Matrius Sik, kendaraan yang akan melintas di jalur Pantura Brebes akan didominasi oleh kendaraan sepeda motor dan mobil pribadi. Selain itu, kendaraan lain seperti bus juga diperkirakan jumlahnya akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain di Brebes, menurut Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo beberapa titik rawan kemacetan dan kejahatan di Pantura Jawa Tengah antara lain di Kaliwungu, Cepiring dan Weleri. Bila malam hari, jalan lingkar Weleri dan Kaliwungu rawan kejahatan. Pasalnya, dua jalur itu jauh dari pemukiman. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Kendal menempatkan sniper alias penembak jitu untuk menghalau kejahatan. Petugas polisi juga disiagakan untuk mengatur lalu lintas di jalur tersebut.
Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-4 dan H-3, yakni hari Jumat-Sabtu-Minggu. Jalur terpadat setiap kali mudik lebaran berlangsung adalah di Pantura. Jalan utama di Pulau Jawa itu bakal disesaki jutaan mobil dan motor, yang berangkat dari kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya.
Namun, para pemudik yang melintasi jalur Pantura perlu waspada. Sebab, di sepanjang jalur ramai itu ada titik-titik rawan kecelakaan dan rawan kemacetan. Tak hanya di Pantura, di jalur lain pun (tengah dan selatan) pemudik haus hati-hati. Berikut titik-titik rawan berdasarkan informasi dari beberapa Polres dan Polda
Dari tiga jalur itu, jalur utara adalah yang paling diminati oleh pemudik tujuan Cirebon dari Cikampek lewat Pamanukan-Jatibarang-Palimanan-Cirebon dengan jarak mencapai 217 kilometer.
Untuk jalur tengah melalui Tol Cipularang keluar dari gerbang tol Sadang, Subang-Cikamurang-Kadipaten-Palimanan-Cirebon dengan jarak 227 Km. Dan jalur selatan yaitu dari Cipularang keluar di Cileunyi-Sumedang-Kadipaten-Palimanan-Cirebon dengan jarak 251 Km.
Sementara itu untuk mengatasi puncak arus mudik tahun ini, PT Jasa Marga memberikan beberapa akses informasi seperti spanduk atau peta resmi dari Dirjen Perhubungan Darat serta radio untuk informasi kondisi lalu lintas. Bahkan dilengkapi juga dengan monitor yang terhubung ke 169 kamera Closed Circuit Television (CCTV) di seluruh ruas tol yang ada di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya hingga Medan.
Titik-Titik Rawan Jalur Mudik Jawa Tengah
Sedikitnya ada tujuh titik di jalur pantai utara (Pantura) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang rawan kemacetan. Ketujuh titik tersebu di antaranya Jalan Tol Kanci-Pejagan, pertigaan eksit Tol Kanci-Pejagan di Pejagan, Kecamatan Tanjung, perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat di Cisangarung, Kecamatan Losari, Dermoleng di Kecamatan Ketanggungan, Alun-alun Kota Brebes, Pasar Bulakamba dan Pasar Bumiayu.
Menurut Kasatlantas Polres Brebes, AKP Matrius Sik, kendaraan yang akan melintas di jalur Pantura Brebes akan didominasi oleh kendaraan sepeda motor dan mobil pribadi. Selain itu, kendaraan lain seperti bus juga diperkirakan jumlahnya akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain di Brebes, menurut Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo beberapa titik rawan kemacetan dan kejahatan di Pantura Jawa Tengah antara lain di Kaliwungu, Cepiring dan Weleri. Bila malam hari, jalan lingkar Weleri dan Kaliwungu rawan kejahatan. Pasalnya, dua jalur itu jauh dari pemukiman. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Kendal menempatkan sniper alias penembak jitu untuk menghalau kejahatan. Petugas polisi juga disiagakan untuk mengatur lalu lintas di jalur tersebut.
Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-4 dan H-3, yakni hari Jumat-Sabtu-Minggu. Jalur terpadat setiap kali mudik lebaran berlangsung adalah di Pantura. Jalan utama di Pulau Jawa itu bakal disesaki jutaan mobil dan motor, yang berangkat dari kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya.
Namun, para pemudik yang melintasi jalur Pantura perlu waspada. Sebab, di sepanjang jalur ramai itu ada titik-titik rawan kecelakaan dan rawan kemacetan. Tak hanya di Pantura, di jalur lain pun (tengah dan selatan) pemudik haus hati-hati. Berikut titik-titik rawan berdasarkan informasi dari beberapa Polres dan Polda
0 komentar:
Posting Komentar